Di sebuah ladang yang subur, terdapat dua bibit tanaman yang terhampar. Bibit yang pertama berkata: “Aku ingin tumbuh besar. Aku ingin menjejakkan akarku sangat dalam di tanah ini, dan menjulangkan tunas-tunasku di atas kerasnya tanah ini. Aku ingin membentangkan semua tunasku, untuk menyampaikan salam musim semi. Aku ingin merasakan kehangatan matahari, serta kelembutan embun pagi di pucuk-pucuk daunku.” Dan bibit yang pertama inipun tumbuh, makin menjulang.
Beberapa pekan kemudian, seekor ayam mengais tanah itu, dan menemukan bibit yang kedua tadi, kemudian memakannya segera. maka berakhirlah riwayat biji kedua tersebut.
Kawan...
Memang, dalam hidup ini selalu saja ada pilihan. Selalu saja ada lakon-lakon yang harus kita jalani. Namun, seringkali kita berada dalam kepesimisan, kengerian, keraguan, dan kebimbangan-kebimbangan yang kita ciptakan sendiri. Kita kerap terbuai dengan alasan-alasan untuk tak mau melangkah, tak mau menatap hidup. Karena hidup adalah pilihan (life is choice), maka, hadapilah itu dengan gagah. Dan karena hidup adalah pilihan, maka pilihlah dengan bijak. Yakinlah kamu pasti bisa!
Ingatlah Sahabat...
Tiap pilihan selalu ada resiko yang mengiringinya. Namun jangan sampai ketakutan, keraguan dan kebimbangan, menghentikan langkah kita.
“Bukalah setiap pintu kesempatan yang datang mengetuk, sebab, siapa tahu, pintu itu tak mengetuk dua kali.”
Karena Allah subhanahu wa ta'ala, telah berfirman:
“Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum kecuali kaum itu sendiri yang mengubah apa apa yang pada diri mereka ” (QS 13:11)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar